Mengenal Baju Adat Pernikahan Medan yang Beragam

Baju Adat Pernikahan Medan – Seperti yang kamu ketahui kalau pernikahan merupakan momen penting dan sakral karena menyatukan dua insan yang memiliki latar belakang budaya dan tradisi yang berbeda – beda.

Tiap negara pastinya memiliki kebudayaan yang berbeda – beda dalam acara pernikahan, hal tersebut juga berlaku di Indonesia yang mana budaya pernikahannya tercermin pada pakaian adat pernikahan!

Biasanya tiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat pernikahan yang berbeda – beda dan tentunya memiliki filosofi masing – masing.

Salah satu pakaian adat pernikahan yang paling menarik di Indonesia yaitu berasal dari Medan!

Hal tersebut dikarenakan ada berbagai macam suku yang berada di Medan seperti,

  • Simalungun
  • Karo
  • Mandailing
  • Pakpak
  • Batak Toba
  • Melayu Deli

Dan berbagai suku lainnya, namun keenam suku di atas tersebut merupakan suku asli di Medan.

Dikarenakan ada banyak suku di Medan pastinya tradisi dan baju adat pernikahan Medan memiliki berbagai macam!

Sebenarnya baju adat tidak hanya digunakan sebagai pakaian pernikahan saja namun juga bisa digunakan untuk rangkaian prosesi adat.

Misalnya saja di suku Batak Toba ada yang namanya prosesi marhata sinamot (pembicaraan mahar), di Karo ada prosesi nganting manuk (penyerahan simbolis pasangan), dan di suku Mandailing ada prosesi mangupa (doa dan restu dari keluarga).

Baca Juga: Sewa Gaun Pengantin di Medan: Pilihan Elegan dan Hemat untuk Hari Istimewa Anda

Bagi kamu yang penasaran apa saja baju adat pernikahan Medan bisa simak artikel The Gaun kali ini!

Tidak hanya membahas berbagai macam baju adat pada pernikahan saja namun juga membahas rekomendasi tempat menyewa pakaian adat pernikahan.

Simak lebih lengkap semuanya di pembahasan berikut ini!

Baca Juga: Tempat Sewa Aksesoris Pengantin Terbaik di Medan

3 Baju Adat Pernikahan Medan yang Sering Dijumpai

Tiap baju pernikahan adat di Medan memiliki filosofi tersendiri dan tentunya berbeda – beda.

Bagi kamu yang ingin tahu apa saja macam baju adat pernikahan Medan, simak lebih lengkap pembahasannya berikut ini!

1. Pakaian Adat Suku Mandailing

Baju Adat Pernikahan Medan
Pakaian Pernikahan Adat Suku Mandailing

Sebagai informasi kalau suku Mandailing tinggal berada di daerah sekitar Mandailing, Tapanuli Selatan dan Padang Lawas.

Pakaian adat dari suku Mandailing memiliki bentuk yang hampir mirip dengan pakaian adat suku Batak Toba, hal tersebut dikarenakan suku Mandailing menggunakan kain berupa ulos sebagai material pembuatan pakaiannya.

Walaupun sama – sama menggunakan kain ulos, yang membedakan pakaian suku Mandailing dengan Batak Toba terletak di posisi penggunaannya!

Biasanya suku Mandailing mengenakan kainnya dililit di bagian tengah.

Untuk pengantin pria penggunaan kain ulosnya disampirkan di bahu mereka.

Selain itu juga menggunakan warna yang terang seperti merah, emas, dan hitam agar terlihat lebih kontras.

Biasanya untuk pengantin perempuan menggunakan aksesoris kepala yang menjuntai hingga ke kening disebut bulang!

Aksesoris tersebut terbuat dari logam dan serpihan emas yang memberikan kesan elegan dan mewah.

Bulang merupakan simbol struktur masyarakat makanya jangan heran mengapa aksesoris tersebut bertingkat. Selain itu bulang juga dimaknai sebagai kemulian.

Tidak hanya mempelai perempuan saja yang mengenakan aksesoris kepala, pengantin pria juga menggunakan aksesoris di kepala yang disebut ampu!

Pada jaman dahulu penggunaan ampu hanya boleh dikenakan oleh raja Mandailing dan Angkola saja, namun sekarang ini ampu sudah bisa digunakan untuk kalangan umum.

Untuk warna ampu biasanya berwarna hitam dan memiliki hiasan emas yang menjadi simbol sebagai kebesaran.

Selain itu untuk pakaian pengantin pria disebut sebagai baju godang yang menggunakan ikat pinggang dan gelang emas sebagai pelengkapnya.

Tidak lupa menggunakan ampu dan bobat (pisau kecil).

Sedangkan pengantin perempuan mengenakan baju kebaya panjang menggunakan material ulos sadum yang dibuat dengan cara tenun.

Baca Juga: Rekomendasi Attire Pengantin Minang

2. Pakaian Adat Suku Batak Toba

Baju Adat Pernikahan Medn
Pakaian Pernikahan Adat Suku Batak Toba

Suku Batak Toba biasanya tinggal di daerah wilayah Danau Toba. Biasanya saat mengadakan pernikahan suku Batak Toba menggunakan kain ulos!

Untuk pembuatan pakaian adat Batak Toba dibuat dengan cara ditenun secara manual dengan menggunakan alat tenun tradisional!

Selain itu bahan dasar dari kain ulos yaitu berupa benang sutra.

Penggunaan benang sutra membuat pakaian terlihat lebih elegan dan menawan, warna benang yang digunakan biasanya berwarna emas, putih, merah, hitam, perak, dan warna lainnya.

Selain menggunakan berbagai warna benang, kain ulosnya juga memiliki berbagai motif seperti,

  • Padang ursa
  • Pinan lobu – lobu
  • Pinuncaan
  • Antak – antak
  • Bintang maratur
  • Boolean

Nah walaupun memiliki berbagai macam motif kamu perlu teliti menggunakan motif kain ulosnya karena tiap motif memiliki makna yang berbeda.

Misalnya kain ulos ragi hotang digunakan saat ada pesta sukacita, sedangkan ulos simbolang digunakan saat berduka.

Biasanya kalau ada upacara adat selalu menggunakan kain ulos yang mana digunakan sebagai selendang, sedangkan kain yang digunakan untuk pakaian yaitu kain sadum, runjat, jugjaragidup, dan lainnya.

Pakaian khusus mempelai pria untuk bagian atasnya disebut ampe – ampe, sedangkan bagian bawahnya disebut singkot.

Sedangkan pakaian mempelai perempuan untuk bagian atasnya disebut hoba – hoba dan bagian bawahnya disebut haen.

Selain mengenakan baju pernikahan, biasanya kedua mempelai yang bersuku Batak Toba menggunakan aksesoris!

Untuk pengantin pria mengenakan penutup kepala yang disebut bulang – bulang, fungsinya untuk mengikat kepala. Sedangkan pengantin perempuan mengenakan selendang ulos.

Sebagai informasi saja kalau sekarang ini kamu tidak harus menikah dulu baru untuk mengenakan ulos, kamu bisa langsung berkunjung ke tempat yang menjual ulos sebagai souvenir!

Hanya saja kain ulos pernikahan dengan kain ulos souvenir memiliki perbedaan ya.

Baca Juga: Sewa baju Adat Medan

3. Pakaian Adat Suku Melayu

Selain ada suku Batak, di Medan juga ada suku Melayu yang biasanya tersebar di daerah Batu Bara, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Tebing Tinggi, dan daerah lainnya.

Biasanya pakaian adat suku Melayu memiliki ciri khas yang berbeda – beda tiap daerahnya, misalnya pakaian adat melayu di Deli Serdang ada unsur khas melayu minangnya.

Pakaiannya sendiri merupakan baju kurung yang kainnya lembut karena terbuat dari bahan katun asli!

Selain itu warna yang digunakan warna cerah seperti biru, kuning cerah, dan lainnya.

Terdapat perbedaan antara pakaian adat mempelai pria dan wanita.

Untuk pengantin pria pada umumnya menggunakan baju kurung dengan berlengan panjang dan panjang bajunya sampai area pantat.

Selain itu juga menggunakan aksesoris pelengkap seperti topi yang bentuknya lancip dengan hiasan tanjak dan bros.

Untuk bagian pinggangnya menggunakan sarung songket yang dililitkan dengan ikat pinggang.

Untuk baju mempelai wanita juga menggunakan baju kurung dengan lengan panjang, bajunya menutupi bagian paha hingga lutut.

Terdapat motif atasan yang memiliki hiasan khas sulaman Sumatera.

Bagian bawahnya mengenakan rok yang panjangnya sampai menutupi mata kaki, roknya menggunakan bahan kain songket.

Tidak lupa mengenakan aksesoris berupa kalung dan bros, untuk bagian kepala menggunakan sanggul dan jurai lintang.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Baju Adat Pengantin

Rekomendasi Tempat Sewa Baju Adat Pernikahan Medan

Nah itulah tadi beberapa macam baju adat pengantin Medan yang sering dijumpai saat ada acara pernikahan!

Dikarenakan membuat baju pernikahan tidaklah mudah, kamu bisa menyewa bajunya di The Gaun by Maya saja.

Koleksi bajunya sangat lengkap, tidak hanya baju adat pernikahan di Medan saja namun ada dari berbagai suku lainnya.

Bagi kamu yang tertarik ingin menyewa baju pernikahannya, kamu bisa langsung hubungi tim The Gaun by Maya melalui nomor berikut:

0811-6180-367

Atau langsung kunjungi alamat butiknya berikut ini:

Komplek, Jl. Taman Johor Indah Permai II Jl. Jupiter Blok H No.06, Gedung Johor, Kec. Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.